Skip to main content

Pengertian Puisi Beserta Ciri-Ciri, Jenis, Unsur Hingga Pola Puisi

Pengertian Puisi beserta Ciri-Ciri, Jenis, Unsur Sampai Contoh Puisi - Puisi ialah karya sastra di mana ekspresi perasaan dan inspirasi diberikan intensitas dengan penggunaan gaya juga irama khas; puisi secara kolektif atau sebagai genre sastra. Ini meliputi pengertian bahwa puisi ialah seni komposisi ritmis, ditulis bahkan diucapkan menurut pikiran yang indah, imajinatif, atau tinggi.


Beberapa andal modern mempunyai pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tetapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, bersumber dari segala kreativitas. Selain itu, puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa penikmatnya ke dalam keadaan hatinya. Tentu saja terdapat perbedaan perbedaan antara puisi usang dan puisi baru.


Setelah memahami apa itu puisi, mari sedikit membahas ciri-ciri, jenis, unsur dan contohnya.

 Puisi ialah karya sastra di mana ekspresi perasaan dan inspirasi diberikan intensitas dengan p PENGERTIAN PUISI BESERTA CIRI-CIRI, JENIS, UNSUR SAMPAI CONTOH PUISI

Jenis-Jenis Puisi


Berdasarkan zamannya jenis puisi dibedakan atas puisi usang dan puisi baru.

1. Puisi lama

Puisi usang ialah puisi yang terikat oleh aturan. Aturan-aturan itu antara lain:
  • Jumlah kata dalam 1 baris
  • Jumlah baris dalam 1 bait
  • Persajakan (rima)
  • Banyak suku kata tiap baris
  • Irama


Adapun ciri puisi lama:
  • Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
  • Disampaikan lewat ekspresi ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
  • Sangat terikat oleh aturan-aturan menyerupai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima


2. Puisi baru

Puisi gres bentuknya lebih bebas daripada puisi usang baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.


Ciri-ciri Puisi Baru:
  • Bentuknya rapi, simetris;
  • Mempunyai persajakan selesai (yang teratur);
  • Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
  • Sebagian besar puisi empat seuntai;
  • Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
  • Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata.


Unsur Puisi

Unsur-unsur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin puisi.

1. Struktur fisik puisi. Struktur fisik puisi terdiri dari:
  • Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi menyerupai halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan karakter kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
  • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi ialah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata sanggup mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang sanggup mengungkapkan pengalaman indrawi, menyerupai penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji sanggup dibagi menjadi tiga, yaitu imaji bunyi (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji sanggup menimbulkan pembaca seperti melihat, mendengar, dan mencicipi menyerupai apa yang dialami penyair.
  • Kata konkret, yaitu kata yang sanggup ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berafiliasi dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata aktual “salju" melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain. Sedangkan kata aktual “rawa-rawa” sanggup melambangkan kawasan kotor, kawasan hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.
  • Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang sanggup menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menimbulkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapun macam-macam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
  • Rima/Irama ialah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan selesai baris puisi. Rima mencakup:
    • Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang menawarkan efek magis pada puisi Sutadji C.B.)
    • Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi, dan sebagainya
    • Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

2. Struktur batin puisi. Struktur batin puisi terdiri dari:
  • Tema/makna (sense), media puisi ialah bahasa. Tataran bahasa ialah relasi tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  • Rasa (feeling), yaitu perilaku penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, contohnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu dilema tidak bergantung pada kemampuan penyair menentukan kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • Nada (tone), yaitu perilaku penyair terhadap pembacanya. Nada juga berafiliasi dengan tema dan rasa. Penyair sanggup memberikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan dilema begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap terbelakang dan rendah pembaca, dan lain-lain.
  • Amanat/tujuan/maksud (intention), yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.


Macam-macam Puisi


Puisi diafan atau transparan ialah puisi yang gampang di pahami lantaran isinya sudah terang dari kata-kata yang dipergunakan contoh:

Karangan bunga tiga anak kecil
dalam langkah malu-malu
tiba ke salemba
sore ituini dari kami bertiga
pita hitam pada karangan bunga
lantaran kami ikut berduka
bagi abang ditembak mati
siang tadi



Puisi Kontemporer ialah puisi yang mengutamakan permainan bunyi untuk menimbulkan kesan keindahan contohnya:
Duka?
murung itu anu

murung bunga murung danau murung duri murung hati
dukaku murung siapa dukamu murung siapa duka
murung duki
dukaku dukamu murung diri murung hati dari sipi

Untuk lebih lengkap pembahasan perihal pengertian puisi, ciri-ciri, jenis, unsur juga referensi Puisi silahkan kunjungi: Wikipedia: Puisi dan bahasa Indonesia Materi Puisi.

Puisi Mbeling merupakan puisi yang tidak patuh pada hukum atau kaidah penulisan puisi contohnya:

Teka-teki
saya ada dalam puisi
saya ada dalam cerpen
saya ada dalam kritik
siapakah saya
saya ialah Saif

Popular posts from this blog

Rumus Waktu Berpapasan Dan Susul Menyusul Plus Pola Soal

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang berkaitan dengan jarak, kecepatan, dan waktu tempuh. Materi yang akan kita bahas kali ini sangat berkaitan dengan pembelajaran tersebut yaitu perihal berpapasan dan menyusul. Ketika dua orang melaksanakan perjalanan dari arah berlawanan dan melalui jalur yang sama, biasanya mereka akan berpapasan. Pun kalau dua orang melaksanakan perjalanan dari arah yang sama dan melalui jalur yang sama, besar kemungkinan mereka susul menyusul. Pada pembelajaran sebelumnya, telah  dibahas cara menuntaskan soal jarak, kecepatan, dan waktu tempuh. Ketika bertemu soal perihal waktu berpapasan atau susul menyusul, bagaimana cara mengerjakannya? Mari kita pelajari tolong-menolong cara menuntaskan soal tersebut dengan Rumus Waktu Berpapasan dan Menyusul. Agar lebih gampang memahaminya, simak juga teladan soalnya. Namun sebelum membahas bahan perihal waktu berpapasan dan menyusul, alangkah baiknya kita mengingat kembali bahan perihal jarak, kece...

Soal Ukk / Uas Matematika Kelas 2 Semester 2 Terbaru Tahun 2018

Berikut ini yaitu pola latihan Soal UKK / UAS Matematika Kelas 2 Semester 2 Terbaru Tahun Ajaran 2017/2018. Soal sudah dilengkapi dengan kunci jawaban. Semoga soal UKK Matematika ini sanggup dijadikan acuan untuk mencar ilmu khususnya adik-adik kelas 2 guna persiapan diri menghadapi Ulangan Kenaikan Kelas. I. Berilah tanda silang (x) pada abjad a, b, c, atau d di depan tanggapan yang paling benar ! 1. Lambang bilangan empat ratus delapan yaitu .... a. 4.008 b. 408 c. 418 2. Di bawah ini yang merupakan bilangan ganjil yaitu .... a. 314 b. 338 c. 341 3. 461, 459, 458, 460, 457, 462 Urutan bilangan dari terkecil ke terbesar yaitu .... a. 457, 458, 459, 460, 462, 461 b. 457, 458, 459, 460, 461, 462 c. 457, 459, 458, 460, 462, 461 4. Selisih dari 472 dan 186 yaitu .... a. 284 b. 286 c. 288 5. Hasil dari 215 + 268 – 129 yaitu .... a. 354 b. 356 c. 358 6. 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 Bila ditulis dengan kalimat perkalian yaitu .... a. 8 x 7 b. 7 x 8 c. 8 x 8...

Soal Luas Dan Keliling Persegi Plus Kunci Jawaban

Berikut ini adalah Soal Luas dan Keliling Persegi. Soal sudah dilengkapi dengan Kunci Jawaban serta Pembahasan. Soal Luas dan Keliling Persegi ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian. Dengan adanya soal ini, semoga sanggup membantu bapak/ ibu wali murid, wali kelas yang membutuhkan Soal Luas dan Keliling Persegi untuk materi bimbing putra-putri/ anak didik yang duduk di kursi sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6. I. Berilah tanda silang (X) pada karakter a, b, c atau d di depan tanggapan yang paling benar ! 1. Jika panjang sisi persegi 48 cm, maka kelilingnya ialah .... cm a. 142 b. 162 c. 182 d. 192 2. Sepetak sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 50 m. Luas sawah tersebut ialah .... cm² a. 2.000 b. 2.250 c. 2.500 d. 3.000 3. Keliling suatu bangkit persegi 60 cm. Luas bangkit tersebut ialah .... cm² a. 220 b. 225 c. 230 d. 235 4. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 28 cm. Luas dan keliling dari persegi tersebut ialah .... a. Luas dan k...