Perbandingan atau rasio sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk membandingkan beberapa angka atau kuantitas. Perbandingan paling sederhana hanya membandingkan dua angka, tetapi sanggup juga membandingkan tiga angka atau lebih. Jadi, rasio sanggup dipakai untuk mengetahui perbandingan dua angka atau lebih. Misalnya, Amanda yakni siswa paling cendekia dikelasnya. Artinya, Amanda yakni siswa paling cendekia dibanding dengan teman-temannya di kelas. Harga gula ketika ini 1 ½ kali harga gula satu bulan yang lalu. Artinya, harga gula ketika ini dibandingkan harga gula satu bulan yang kemudian yakni 3 banding 2. Perbandingan sanggup dinyatakan sebagai bentuk pecahan. Perbandingan merupakan bentuk paling sederhana dari pecahan. Perbandingan dua bilangan sanggup ditulis dengan a : b atau a/b. Notasi a yakni rasio bilangan pertama dan notasi b yakni bilangan kedua.
Anda sanggup membaca artikel aku yang lain yaitu Cara gampang mengerjakan soal-soal perbandingan senilai. Sesederhana itukah caranya? Jawabnya ya, anti ribet dan sesuai dengan logika anak-anak.
Sekarang kita kembali lagi membahas bahan perbandingan bertingkat yang tentunya jauh lebih sulit dari pada perbandingan senilai. Namun jangan khawatir alasannya yakni di bawah ini ada 3 teladan soal perbandingan bertingkat dan cara mengerjakannya. Harapan aku biar sanggup dipahami.
Contoh 1
A : B = 1 : 2 dan B : C = 3 : 4
Tentukan A : C !
Berikut ini cara mengerjakannya.
Contoh II
A : B = 3 : 4 dan B : C = 2 : 5
Tentukan A : C !
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa perbandingan merupakan bentuk paling sederhana dari pecahan. Maka kesannya harus disederhanakan dengan cara membagi dengan bilangan yang sama (FPB)
Contoh III
Perbandingan buku Nadia : Arsya = 3 : 4 dan buku Arsya : Adit = 5 : 6
Jika buku Nadia 45, berapa buku Arsya dan Adit ?
Karena yang diketahui buku Nadia, maka Nadia kita jadikan penyebut untuk memilih bab masing-masing.
Makara jumlah buku Arsya :
4/3 x 45 = 60 buah
Buku Adit :
8/5 x 45 = 72 buah
Demikianlan Cara Praktis Menyelesaikan Soal Perbandingan Bertingkat. Semoga bermanfaat.
Perbandingan Bertingkat
Pembahasan di atas yakni uraian singkat mengenai perbandingan yang senilai dan mungkin agak gampang cara penyelesaiannya. Lalu bagaimana dengan perbandingan bertingkat yang terdapat pada bahan Matematika kelas 5 dan kelas 6 SD? tentunya ini bukanlah perkara yang gampang bagi sebagian siswa untuk sanggup memahami dan menuntaskan beberapa teladan soal.Anda sanggup membaca artikel aku yang lain yaitu Cara gampang mengerjakan soal-soal perbandingan senilai. Sesederhana itukah caranya? Jawabnya ya, anti ribet dan sesuai dengan logika anak-anak.
Sekarang kita kembali lagi membahas bahan perbandingan bertingkat yang tentunya jauh lebih sulit dari pada perbandingan senilai. Namun jangan khawatir alasannya yakni di bawah ini ada 3 teladan soal perbandingan bertingkat dan cara mengerjakannya. Harapan aku biar sanggup dipahami.
Contoh 1
A : B = 1 : 2 dan B : C = 3 : 4
Tentukan A : C !
Berikut ini cara mengerjakannya.
A : B = 3 : 4 dan B : C = 2 : 5
Tentukan A : C !
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa perbandingan merupakan bentuk paling sederhana dari pecahan. Maka kesannya harus disederhanakan dengan cara membagi dengan bilangan yang sama (FPB)
Perbandingan buku Nadia : Arsya = 3 : 4 dan buku Arsya : Adit = 5 : 6
Jika buku Nadia 45, berapa buku Arsya dan Adit ?
Karena yang diketahui buku Nadia, maka Nadia kita jadikan penyebut untuk memilih bab masing-masing.
Makara jumlah buku Arsya :
4/3 x 45 = 60 buah
Buku Adit :
8/5 x 45 = 72 buah
Demikianlan Cara Praktis Menyelesaikan Soal Perbandingan Bertingkat. Semoga bermanfaat.